Welcome In My World

Menerima Masukkan dan segala Kritik Dari Pembaca ..

Sabtu, 14 April 2012

Pak Raden Alami Kesulitan

TRIBUNNEWS.COM-
 Masih ingat dengan tokoh Pak Raden dalam serial film boneka Si Unyil?  Sekarang pemeran tokoh Pak Raden dengan nama asli Drs Suryadi tersebut tengah berjuang untuk mendapatkan hak cipta serial "Si Unyil" miliknya tersebut.
Di balik beskap hitam, blangkon dan kumis tebalnya, kini Suryadi yang telah berusia 79 tahun itu juga tengah kesulitan keuangan sehingga harus menawarkan dan menjual sejumlah karya lukisannya ke sejumlah pihak.
Dampaknya, ia pun kesulitan untuk biaya berobat sakit encok di bagian lutut kanannya. Sakit itu mulai menghinggapi Suryadi sejak lima tahun terakhir. Bahkan, kini Suryadi mirip dengan peran yang dimainkannya di serial "Si Unyil" masa lalu. Sebab, ia harus dipapah dan dibantu menggunakan tongkat coklat hanya untuk berjalan beberapa langkah di dalam rumahnya.
Sekitar 20 relawan yang notabene-nya anak muda dengan berbagai latar belakang profesi, terketuk hatinya untuk membantu perjuangan Suryadi itu.
Ketua panitia penggalangan dana untuk "Pak Raden, Arif Maulana, menceritakan bahwa rencananya pemeran tokoh Pak Raden itu akan mengamen dalam acara penggalangan dana ini, dengan mengundang 20 teman dan sedikit media massa.
Ia mengakui itu dilakukan guna menyedot perhatian publik, khususnya Perum Produksi Film Negara (PPFN), pihak yang telah mengambil hak cipta serial film "Si Unyil" dari tangan Suyadi. Selain itu, acara ini juga ditujukan agar Suyadi bisa membiaya perobatan sakit lutut kanannya.
Berdasarkan pengakuan Suyadi, Arif menceritakan bahwa Suryadi mengadakan perjanjian penyerahan hak cipta atas nama Suyadi dengan pihak PPFN pada 14 Desember 1995. Di butir Pasal 7 surat perjanjian tertulis tersebut, seharusnya pihak PPFN mengembalikan hak cipta "Si Unyil" kepada Suyadi lima tahun kemudian. Namun, hal itu tidak dilakukan, karena PPFN menganggap bahwa perjanjian itu adalah bentuk penyerahan hak cipta secara tetap.
"Anda bisa lihat sendiri langsung kan. Pak Raden jalan saja sudah susah dan hak ciptanya terkatung-katung di orang lain. Memang acara ini juga dikarenakan Pak Raden tengah kesulitan keuangan. Tapi, itu juga dikarenakan hak cipta miliknya tak didapat," ujar Arif saat berbincang dengan Tribunnesws.com.
Arif mengaku kaget dan bingung, karena ternyata acara yang terlaksana tak sesuai rencana.
Rupanya, jadwal acara yang disebar melalui BlackBerry Messenger (BBM) dan media sosial lainnya membuat puluhan awak media dan ratusan warga berduyun-duyun menyesaki rumah Suyadi di Jalan Petamburan III Nomor 27, Jakarta Barat, pada Sabtu petang itu
Tak pelak, rumah Suyadi yang hanya seluas 8 x 4 meter persegi itu tak mampu menampung banyak orang yang datang. "Saya nggak mengira kalau yang datang bisa sampai ratusan orang begini. Sampai-sampai jalan masuk ke sini penuh dengan kendaraan yang parkir mau ke sini," kata Arif.
Arif makin bingung dan kaget, karena sejumlah artis dan pengacara top juga berdatangan untuk melihat kondisi pemeran tokoh Pak Raden itu. Artis itu di antaranya artis cilik sekaligus presenter Amel, Bondan Prakoso lengkap dengan Fade 2 Black, dan mantan vokalis ST12, Charly. Bahkan, seorang tamu yang berpakaian serba hitam seperti paranormal dan tak diketahui identitasnya, ikut "nimbrung" dan membacakan doa-doa untuk Pak Raden.
Namun, dengan gaya bicara dan pakaian seperti tokoh Pak Raden, Suyadi sumringah menerima kedatangan para artis tersebut.
Di teras rumah seluas 2x1 meter persegi itu, Suyadi tampak sumringah menerima kedatangan para artis tersebut. Suyadi pun berbincang dengan gaya bicara dan pakaian seperti tokoh Pak Raden kepada para artis tersebut.
Di kursi kayu itu, Suyadi duduk dengan menopang tongkat di tangan kanannya.
Dalam acara penggalangan dana ini, pihak panitia menjual kaos bergambar Pak Raden seharga Rp 120 ribu per buah, empat buku karya Suyadi seharga Rp 125 ribu, hingga lukisan yang menempel di dinding ruang tengah rumah Suyadi dengan harga variatif.
Sementara itu, sang pemeran Pak Raden, Suyadi mengatakan bahwa dirinya menginginkan hak cipta serial "Si Unyil" bisa kembali sebelum dirinya tutup usia. Sebab, secara hukum, Suyadi hal itu adalah haknya.
"Dulu memang mereka pernah bicara sekali, tapi tidak saya hiraukan. Karena kan ada kontraknya. Saya baru protes sekarang, karena dulu saya masih bisa berkarya. Tapi, sekarang saya sudah tua, nggak bisa ngapa-ngapain lagi. Saya tinggal menunggu masuk ke kotak (peti jenazah) saja. Sebelum saya masuk ke kotak itu, saya mau hak cipta itu kembali," ucap Suyadi.
Penulis: Abdul Qodir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar