Gara-gara My Uncle
Pagi
ini aku terbangun ,,huuuaaachhh rasanya masih ngantuuuuuuuukkk banget. Aku
ngelirik jam dan waktu masih menunjukkan pukul 05.00. Aku beranjak dari tempat
tidur dengan lunglai, rasanya masih malas untuk keluar kamar. Tapi alarm pribadi
diperutku sudah mulai berbunyi minta diisi. Nasib bangun kepagian, meja makan
masih kosong, belum ada satu jenis makananpun yang tersedia.
“Ma,, belum masak
yaa ??!!!” aku berteriak dari ruang makan, Karena mama ternyata ada didapur,
mungkin baru mau masak pikirku.
“Belum, ini mama
baru cuci piring. Kalau uda laper goring ikan sendiri aja.” Ummh .. ternyata
mama masih lama masaknya, akupun memutuskan mengikuti saran mama.
Aku
ambil ikan dari freezer, membawanya ke penggorengan dan mulai menggoreng. Aku
mendengar suara handphone dan bergegas lari kekamar mengambil handphoneku.
Selang berapa lama, mungkin tidak begitu lama aku kembali kedapur untuk melihat
ikan yang kugoreng. Alangkah terkejutnya aku saat aku lihat dapurku sudah
dipenuhi asap dan bau gosong.
Aku
mendekati kompor dan kulihat api kompor sangat besar, padahal seingatku aku
tidak meninggalkannya sebesar itu tadi. Kumatikan api komporku, kulihat ikanku
sudah tidak terselamatkan. Hilang seluruh nafsu makanku. Mama masuk kembali
kedapur karena ternyata asap dan bau gosongnya sudah sampai ke ruan tengah.
“kenapa ini ??” Mama
melihat ikan yang gosong “Ammmpuuuun deh nih anak !! goreng ikan aja kok ga
bisa sih ??” mama memarahiku habis-habisan.
“Bukan Queen ma yang
bikin apinya jadi besar, Queen tadi cm tinggal sebentar aja, tau-tau uda
begini” aku berusaha menjelaskan, tapi rupanya mama tetap mengira itu salahku.
“Terus siapa Queen,
kan tadi Cuma kamu yang mau goreng ikan, masa setan” mama tetap mengira aku
yang hampir membuat rumah hampir kebakaran dipagi ini. Aku diam terduduk,
mendengarkan mama ngoceh. Dan tiba-tiba aku ingat, saat aku berlari kekamar aku
berpapasan dengan uncle yang menuju kearah dapur sambil membawa rokoknya. Yah,
mungkin dia.
Saat itulah uncle masuk.
“Aku baru ingat, aku
lupa mengecilkan api tadi !!” Uncle melihat ikanku yang gosong. “Oh, sudah mati
ya” Dengan memasang wajah tak bersalah ia ingin lari dari tanggung jawab.
“Uncle !! gara-gara
uncle Queen jadi dimarahin sama mama !!” aku jadi memarahi uncle.
“Yaa sory Queen,
uncle lupa sayang” Uncle memang orang yang paling menyebalkan yang aku kenal.
Aku berlari masuk kamar dengan sebal. Air mataku menetes dengan otomatis.
Acggh .. aku memang cengeng. Mama masuk
kekamar ku membawakan makanan baru.
“Queen, ga jadi
makan ??” mama menyodorkan makanan baru itu kepadaku, aku menggeleng.
“sudah ga nafsu makan
ma, Queen sudah kenyang”
“Kenyang, makan apa
? kan tadi ikannya gosong …”
“Queen makan ati”
jawabku sekenanya
“kok gitu sih ??”
kulihat mama mengernyitkan dahi tanda tak setuju dengan ketidaksopanan
jawabanku.
“Biarin, Queen mau minum aja.” Aku mengambil gelas yang ada
dibaki yang dibawa mama. “makan ati kan haus, air mata turun terus!!!” masih
kesal aku mengingat mama yang memarahiku tadi. Tapi untungnya mama mengerti bahwa
begitulah aku. Maafin Queen ma, kataku dalam hati.