Welcome In My World

Menerima Masukkan dan segala Kritik Dari Pembaca ..

Minggu, 04 November 2012

Langkah-langkah membuat Studi Kasus



Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistikuntuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.

 yang perlu diperhatikan dalam Studi Kasus :
  1. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan yang baik dan m
  2. mampu untuk menginterpretasikan jawaban-jawaban
  3. Seseorang harus dapat menjadi pendengar yang baik dan tidak terperangkap oleh prakonsepsi sendiri
  4. Seseorang diharapkan mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi yang baru dialami dapat dipandang sebagai kesempatan/ peluang bukan ancaman
  5. Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti, apakah hal ini merupakan orientasi teoritis atau kebijakan.
  6. Sesorang harus tidak bias, oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya, seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif
 Prinsip pengumpulan data
  1. Menggunakan multi sumber bukti, menggunakan banyak informan dan memperhatikan sumber-sumber bukti lainnya
  2. Menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan mengkoordinasikan data yang telah terkumpul, biasanya studi kasus memakan waktu yang cukup lama dan data yang diperolehnya pun cukup banyak sehingga perlu dilakukan pengorganisasian data agar data yang terkumpul tidak hilang saat dibutuhkan nanti
  3. Memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang ada, berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan. Penting ketika menelusuri kekurangan data lapangan.
Analisa data Studi Kasus
I. Strategi umum
  1. memasukkan informan dalam daftar yang berbeda
  2. membuat matriks kategori dan menempatkan bukti-bukti ke dalam kategori tersebut
  3. menciptakan analisis data – flowchart dan perangkat lainnya- guna memeriksa data yang bersangkutan
  4. mentabulasi frekwensi peristiwa yang berbeda
  5. memeriksa kekompleksan tabulasi dan hubungan dengan mengkalkulasikan angka urutan.
  6. Memasukkan informan ke dalam urutan kronologis/ menggunakan skema waktu
Ada dua jenis analisa dalam analisa umum
  1. Mendasarkan pada proposisi teori, menganalisa dengan mendasarkan pada proposisi teori yang digunakan dalam studi kasus
  2. Mengembangkan deskripsi kasus, mengembangkan suatu kerangka kerja deskriptif untuk mengorganisasikan studi kasus
II. Bentuk Analisa Dominan
  1. Penjodohan Pola, membandingkan antara kenyataan dan hipotesa/ dugaan-dugaan (berdasarkan teori dan konsep)
  2. Pembuatan penjelasan, tujuannya menganalisa data studi kasus dengan cara membuat suatu penjelasan tentang kasus yang bersangkutan.
  3. Analisa deret waktu, lebih menekankan pada urutan waktu secara kronologis
III. Analisa kurang dominan (Lesser Modes)
  1. Menganalisis unit-unit terpancang, biasanya melihat unit-unit yang kurang dominan ketimbang kasusnya sendiri
  2. Membuat observasi berulang, bisa dipandang sebaga tipe analisa deret waktu khusus, dan biasanya diterapkan dengan menganalisa kasus yang sama di waktu yang berbeda, bahkan terkadang informannya un berbeda
  3. Analisa sekunder lintas kasus, analisa digunakan karena studi kasus yang dilakukan mendapat teralu banyak data, terutama data-data sekunder. Langkah yang perlu diambil adalah melakukan pengkodingan tertutup, dan membandingkan data-data yang ada dengan hasil penemuan studi kasus.
Struktur penulisan laporan Studi Kasus
  1. Struktur analisis linier, uraian sub-sub topiknya mencakup isu/ persoalan yang diteliti, temuan dikumpulkan dan dianalisa
  2. Struktur komparatif, membandingkan antara 2 atau lebih kasus dengan menggunakan standar yang sama
  3. Struktur kronologis, menyajikan berdasarkan waktu atau kejadian secara berurutan
  4. Struktur pengembangan teori, untuk mengembangkan teori sehingga harus mengikuti alur logika pengembangan teori.
  5. Struktur ketegangan, menyajikan inti penemuan di tengah sampai akhir laporan
  6. Struktur tidak berurutan, tidak ada standar, yang dipentingkan disini pengungkapan data secara menyeluruh.
Jenis-jenis laporan Studi Kasus
  1. Tidak tertulis, dengan menyajikan dalam bentuk dokumentasi, film dan sebagainya
  2. Dalam bentuk tertulis :
  1. Studi kasus tunggal klasik, hanya menyajikan satu kasus saja
  2. Multi Kasus, penulisan laporan berdasarkan orang per orang
  3. Studi kasus dengan format tanya jawab, penyajian laporan dikategorikan berdasarkan pertanyaan
  4. Studi kasus lintas kasus, menganalisa kasus per kasus terkadang dengan membandingkan atau membuat kontradiksi antar kasus


1 komentar: